Sejarah Arab Sebelum Islam (Jilid 3) Daulah, Mamlakah, Kabilah, Dan Imarah (Lanjutan)
Jawwad Ali adalah sejarawan besar Arab abad ini. Ia dikenal dengan karyanya yang kuat secara referensi dan analisis sehingga membuat dirinya berada di jajaran atas sejarawan terkemuka Arab dan dunia. / Dr.Khaldun Darwisy Luthfi, al-Mu’arrikh al-‘Arabi.
Arab adalah salah satu peradaban penting dan berpengaruh yang pernah ada, bahkan sampai sekarang di dunia. Ketermasyhuran Arab tidak hanya ada pada masa Islam, tetapi juga pada zaman kuno sebelum kemunculan Islam dan ekspansi kaum Muslim ke negeri lain melalui penaklukan. Sejarah peradaban Arab-Islam telah banyak kita ketahui. Tetapi, riwayat Arab kuno sebelum Islam mungkin tak banyak yang paham. Seperti apakah wajah Arab sebelum Islam?..
Dalam Buku Sejarah Arab Sebelum Islam ini, penulis (Jawwad Ali) mengisahkan secara gamblang riwayat bangsa Arab kuno dari berbagai aspek, diantaranya: geografi, iklim, karakteristik, silsilah, politik, hukum, dan pemerintahan, sosial dan budaya, agama dan kepercayaan, sumber daya alam dan perekonomian, bahkan bahasa, literasi, dan kesusastraan. Merujuk pada sumber-sumber klasik seperti manuskrip-manuskrip, artefak-artefak, catatan-catatan orang Yunani, Romawi, Ahli Kitab (Yahudi), serta ditopang penemuan mutakhir ahli arkeologi, Buku Sejarah Arab Sebelum Islam ini memaparkan dengan narasi yang lugas, deskripsi yang jelas, pengamatan mendalam dan penjelasan komprehensif perihal bangsa Arab kuno sebelum Islam.
Tentang penulis Buku Sejarah Arab Sebelum Islam Jilid 3 : Dr.Jawwad Ali adalah salah satu sejarawan besar Irak dan Arab abad ini. Pria kelahiran Kazimain, Bagdad, Irak, 1907, ini meraih gelar doktor dalam bidang Sejarah Islam dari Universitas Hamburgh, Jerman, pada 1939. Ia kemudian mengabdikan diri di dunia akademis sebagai dosen pada Jurusan Sejarah Fakultas Tarbiyah Universitas Bagdad. Juga dosen di berbagai perguruan tinggi baik di Arab maupun di luar Arab. Pada 1957, ia menjadi dosen tamu pada Universitas Harvard Amerika. Setelah pensiun, ia mendapat gelar kehormatan “Profesor Emeritus” dari Universitas Bagdad. Ini adalah gelar paling prestisius yang dianugerahkan kepada intelektual Irak. Ia kerap kali menjadi pembicara pada berbagai seminar internasional, seperti seminar orientalis di Jerman. Ia juga menjadi salah satu anggota organisasi arkeologi Jerman. Ia meninggal dunia pada 1987.
Ulasan
There are no reviews yet.