Orang Sunda Juga Bisa! : Pesan Untuk Nonoman Sunda
“Nonoman Sunda! Umpama anjeun teu wekel, teu pemohalan, Nonoman Sunda di lemah caina teu kabagean alas, kapaksa kudu nyamos lantaran kalindih ku golongan sejen.” (Oto Iskandar Di Nata)
Tulisan si jalak harupat menjadi salah satu dasar penulisan Buku Orang Sunda Juga Bisa Pesan Untuk Nonoman Sunda ini, yaitu semangat yang hendak menegaskan bahwa orang sunda juga bisa. Pernyataan orang sunda bisa merupakan letupan pendorong semangat bahwa orang sunda seharusnya merebut gelanggang persaingan di dunia global. Untuk itulah Kang Dedi Mulyadi dalam Buku Orang Sunda Juga Bisa ini mengajukan tafsir baru atas tokoh pantun Guruminda. Bagi Kang Dedi, setiap orang muda adalah lutung kasarung yang harus segera melepaskan kondisi kelutungannya untuk menemukan wujud aslinya yang sempurna karena terus-menerus memberikan manfaat bagi segala alam. Digjaya Salawasna!
Daftar isi Buku Orang Sunda Juga Bisa :
• Gerakan baru kaum muda sunda
• Titik awal, kita adalah lutung kasarung
• Hargailah diri sendiri
• Ubahlah kebiasaanmu
• Hukum akri reaksi
• Menjadi guruminda
• Segala sesuatu diciptakan duakali
• Membingkai ulang
• Kini dan Saat ini
Tentang penulis Buku Orang Sunda : Dedi Mulyadi SH seorang pemimpin muda berkarakter, cerdas, visioner, dan teguh pada komitmen. Dia masih tergolong muda untuk jabatan yang cukup tinggi, Bupati Kabupaten Purwakarta (2008-2013). Bupati termuda, kelahiran Subang 12 April 1971, ini punya keinginan untuk membangun Purwakarta menuju kedigjayaan yang berbasis religi dan kearifan lokal. Sebelumnya, ia menjabat Wakil Bupati Purwakarta (2003-2008) mendampingi Drs.Lily Hambali Hasan, M.Si. Dia tercatat sebagai Wakil Bupati termuda (31 tahun). Ketua DPD Golkar dan mantan anggota DPRD Purwakarta ini punya prinsip “Berpikir cerdas dan bekerja keras”.
( Orang Sunda )
Ulasan
There are no reviews yet.