Caleg Selebritas, Kekerasan, Dan Korupsi : Menelusuri Tanda Dalam Dinamika Budaya

Caleg Selebritas, Kekerasan, Dan Korupsi : Menelusuri Tanda Dalam Dinamika Budaya

Buku calon anggota legislatif selebritis ini memberikan pembacaan tentang bahasa serta tanda-tanda yang diproduksi oleh elit dan calon elit. Pembacaan serta makna yang tersembunyi tersebut merupakan hasil pengamatan panjang serta bagian dari penerapan atas semiotika.

Melalui Buku Caleg Selebritas Kekerasan Dan Korupsi Menelusuri Tanda Dalam Dinamika Budaya ini, penulis (Benny Hoedoro Hoed) muncul sebagai intelektual publik yang bersiaga melihat dan memahami tanda yang tersembunyi di bawah permukaan fenomena sosial, politik, budaya dan kegiatan-kegiatan personal sehari-hari.

Menggunakan sudut pandang khas seorang ahli kebudayaan dikuaklah masalah yang kelihatannya sepele jam karet, sopan santun, pejalan kaki, antre, iklan, sampah tapi sesungguhnya merupakan persoalan mentalitas warisan sejarah panjang dan tidak disadari, malah dianggap sebagai kewajaran oleh masyarakat indonesia, padahal itu biang keladi dekadensi.

Daftar isi Buku Caleg Selebritas Kekerasan Dan Korupsi : Bahasa prancis dan kebudayaan eropa perannya di indonesia, Hidup ini tidak hanya untuk makan, Pengarang naturalis perancis emile zola 1840 1902, Film dan pembentukan selera kekerasan, Mime bahasa universal the nation speaks its soul in its words it uses jacob grimm, Ada ancaman bahaya bahasa indonesia akan menjadi seperti tahun 1928, Tak mengapa bahasa indonesia mengambil mengambil kata-kata asing, Pembakuan bahasa indonesia dan politik bahasa, Ketahanan nasional dan kebudayaan sebuah piramida tanpa dasar sebuah lagi tanpa puncak, Dicari yang nasional, Waktu dan kita, Jam karet, Membangun adat baru, Etik dalam periklanan, Sebuah generasi pengisi abad ke-21, Erotisme dan pornografi, Eufeminisme, Suspect dan tertular, Obama dan warna kulit yang bermakna, Caleg selebritas aset yang terlupakan, Jangan nyampah dikali, Perjalanan kaki paria di ibu kota, Kemdiknas harus bisa menjadi penyelamat, Nasib pejalan kaki di kota, Memaknai asean dengan kacamata budaya, korupsi.

( Caleg )