Bila Kapal Punya Dua Nakhoda : Esai-Esai Ekonomi Politik Masa Transisi
Sejak dulu Pak Sadli lebih suka mendengar dan bertanya. Kedua-nya sering memang lebih penting daripada bicara dan menjawab. / Nono Anwar Makarim, Yayasan Aksara.
Profesor Sadli adalah generalis yang mahir menyederhanakan masalah yang rumit, bukan memperumit masalah yang sederhana. / M. Ikhsan, LPEM Universitas Indonesia.
Jarang ada ekonom Indonesia yang seterbuka Sadli dalam menunjukkan siapa dirinya, Seorang penganjur gigih Ekonomi Liberal. / Rizal Mallarangeng, Freedom Institute.
Kumpulan tulisan yang dirangkum dalam Buku Bila Kapal Punya Dua Nakhoda Esai Esai Ekonomi Politik Masa Transisi karya m.sadli ini menggambarkan dengan baik situasi ekonomi Indonesia yang serba gamang di masa transisi pasca Reformasi ini, dengan ringkas dan bahasa yang mudah dipahami. Dalam hal kejernihan dan kegamblangan, tidak ada ekonom Indonesia yang sanggup menandinginya.
Daftar isi Buku Bila Kapal Punya Dua Nakhoda :
• Bab 1 : Krisis ekonomi politik dengan dua nahkoda
• Bab 2 : Dari koperasi, LOI, sampai kabinet megawati
• Bab 3 : PR, pujian, dan dilema megawati
Tentang penulis Buku Bila Kapal Punya Dua Nakhoda : M. Sadli dilahirkan pada 10 Juni 1922 di Sumedang, pernah belajar di Sekolah Tinggi Teknik (THS) Bandung dan lulus sebagai insinyur sipil dari UGM 1952. Ia meraih doktor Ekonomi di Massachusetts Institute of Technology (MIT), lalu melanjutkan studi di Universitas California di Berkeley. Menteri Tenaga Kerja sampai 1973, kemudian menjabat Menteri Pertambangan sampai 1978.
( Nakhoda Kapal )
Ulasan
There are no reviews yet.